Terminologi Dari Anatomi Lereng Tambang
Articles

Terminologi Dari Anatomi Lereng Tambang
- ezy creative
- October 1, 2022
- 2:31 pm
- No Comments
Lereng tambang terbuka secara kasat mata tidak berbeda dengan lereng – lereng lain yang sering dilihat di tempat lain, namun secara terminologi lereng yang ada di tambang terbuka cukup unik baik dari penamaan setiap bagian lereng-nya hingga karakteristik geologi dan geomekanika yang ada pada lereng tersebut.
Pada artikel singkat ini saya akan membahas secara dangkal terkait pembagian anatomi tubuh lereng pada tambang terbuka. Artikel ini akan saya buat lebih berfokus terhadap penentuan batas dari bagian tubuh lereng hingga cara mengukur sudut derajat dari masing – masing bagian tubuh. Di artikel ini tida akan membahas filosofi serta proses dari pembuatan setiap bagian tubuh ereng tersebut, tentunya terkait hal ini akan coba saya bahas lebih lanjut di artikel selanjutnya.
Anatomi yang akan kita bahas secara umum biasanya terdapat pada tambang – tambang mineral dan juga di tambang Batubara, khusus di tambang Batubara biasanya hanya berlaku pada bagian HIgh Wall saja, karena bagian Low Wall umumnya di tambang dengan menggunakan satu tubuh lereng mengikuti kemiringan dari Batubara – nya, namun ada beberapa pengecualian juga di beberapa site.
Langsung saja kita mulai 😀
Lereng di tambang terbuka dibagi menjadi 3 bagian tubuh sesuai skalanya, yaitu Bench, Inter-Ramp & Overall Slope. Sampai saat ini saya belum menemukan sumber atau referensi pertama yang membagi anatomi lereng tersebut, jika ada teman – teman yang tahu mungkin bisa berikan referensi di kolom komentar.
BENCH
Bench adalah skala tubuh lereng yang paling kecil di tambang terbuka. Bagian tubuh ini hanya terdiri dari satu lereng tunggal. Komponen dari bench ini adalah :
- Tinggi Lereng Tunggal/Bench Height : Tinggi dari setiap satu lereng tunggal / bench
- Lebar Lereng Tunggal/Bench Width : Lebar total dari setiap satu lereng tunggal / bench, di dalam nya biasa terdapat komponen berupa berm yang berfungsi menahan jatuhan/longsoran material dari bench diatas-nya.
- Sudut Lereng Tunggal / Bench Face Angle : Sudut dari setiap lereng tunggal / bench, cara menghitung sudut nya adalah dari kaki lereng hingga puncak lereng (toe to crest)
Ilustrasi Dari Anatomi Bench. Sumber LENUSA Consulting
Lereng tambang terbuka biasanya terdiri dari beberapa bench yang menjadi satu – kesatuan. Keberadaan bench cukup unik, karena meski dia merupakan skala lereng paling kecil namun keberadaannya hingga cara mendesain nya cukup penting, dikarenakan pada bench ini lah semua keseluruhan tubuh lereng tambang terbuka bertumpu. Ada beberapa kriteria serta panduan cara mendesain bench ini yang mungkin akan dibahas pada artikel selanjutnya.
INTER-RAMP
Ramp adalah sebutan untuk jalan tambang yang posisinya berada pada tubuh lereng tambang terbuka dan berfungsi untuk jalur keluar – masuknya unit alat berat ke wilayah penambangan. Inter-Ramp adalah sebuta untuk bagian tubuh lereng tambang terbuka yang terpotong atau berbatasan dengan Ramp. Biasanya Inter-Ramp terdiri dari beberapa bench , yang membedakannya adalah lebar di bagian crest lebih panjang dikarenakan harus bisa dilewati 2 hingga 3 kali lebar alat berat yang melewatinya. Ada pun komponen dari tubuh ereng skala Inter-Ramp ini adalah :
- Tinggi Inter-Ramp : Tinggi pada skala ini mengikuti dari desain tambang yang telah dibuat. Umumnya bisa 2x – 3x tinggi bench atau bahkan bisa lebih, tergantung perhitungan desain lereng tambang, perhitungan kecuraman jalan hauling, perhitungan fuel dan kapasitas dari alat berat nya.
- Lebar Inter-Ramp : Lebar Inter-Ramp biasanya mengikuti perhitungan dari lebar alat berat yang dipakai, termasuk pertimbangan jumlah jalur yang ingin dipakai, ditambah dengan pembuatan berm serta pertimbangan regulasi dan lainnya. Umumnya jauh lebih lebar dibanding lereng skala bench.
- Sudut Inter-Ramp : Cara menghitung sudut keseluruhan dari Inter-Ramp berbeda dengan cara menghitung bench yang dari kaki ke puncak lereng. Untuk sudut derajat lereng skala ini dihitung dari kaki bench paling bawah (pit floor/di atas batas inter-ramp yang lain jika ada) hingga ke kaki bench terakhir sebelum terkena ramp/jalan tambang (toe to toe). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat ilustrasi di bawah.
Ilustrasi Lereng Skala Inter-Ramp. Sumber LENUSA Consulting
OVERALL SLOPE
Overall slope atau lereng keseluruhan adalah skala terbesar dari tubuh lereng tambang terbuka, dimana tinggi lereng ini mencakup dari lantai pit (pit floor) hingga ke puncak pit (pit crest). Skala lereng ini bisa terdiri dari kumpulan bench dan beberapa inter-ramp, bisa juga terdiri dari kumpulan bench dan satu inter-ramp, atau bahkan bisa hanya terdiri dari kumpulan bench saja tanpa ramp, semua itu tergantung dari kedalaman bukaan tambang serta kembali ke penentuan desain tambang yang dipakai di suatu site. Cara menghitung sudut lereng nya pun berbeda dari dua skala lereng lainnya, yaitu dihitung dari kaki bench pada pit floor hingga pit crest seperti ilustrasi di bawah ini.
Ilustrasi Overall Slope. Sumber LENUSA Consulting.
Terminologi Skala Tubuh Lereng, sumber : Stacey & Read, 2009
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas ada beberapa catatan penting yang harus dipahami :
- Lereng skala paling kecil adalah Bench.
- Kumpulan dari beberapa Bench yang dipisah oleh jalan tambang disebut sebagai Inter-Ramp, yang merupakan skala menengah dari tubuh lereng.
- Skala lereng paling besar adalah Overall Slope yang mencakup dari pit floor hingga pit crest.
- Masing – masing skala tubuh lereng memiliki cara tersendiri dalam determinasi sudut lereng nya
- Harus diingat biasanya sudut lereng dari Overall Slope akan lebih kecil dari skala Inter-Ramp dan Bench. Sudut lereng skala Bench biasanya yang paling besar dibanding lereng skala Inter-Ramp dan Overall Slope.
- Jumlah, tinggi, lebar serta sudut dari masing – masing skala tubuh lereng akan berbeda di setiap site tambang karena tergantung kondisi – kondisi tertentu seperti regulasi, kondisi geomekanika, kondisi resources serta penentuan desain tambang yang berbeda – beda.